2013/03/08
2013/03/03
Faktor Pendorong Penjelajahan Samudra
Faktor Pendorong
Penjelajahan Samudra
1. Semangat Reconguesta, yaitu semangat pembalasan
terhadap kekuasaan islam.
2.
Semangat
Gospel, yaitu semangat menyebarkan agama nasrani.
3.
Semangat
Glory, yaitu semangat mencari kejayaan.
4.
Semangat
Gold, yaitu semangat mencari kekayaan.
5.
Perkembangan
teknologi kemaritiman, yaitu pelayaran dan perdagangan yang lebih luas.
6.
Sarana
pendukung : kompas, teropong, mesiu dan peta.
7.
Buku Imago Mundi : menceritakan
perjalanan Marco Polo.
8.
Penemuan
Copernicus ( Teori Heliosentris ) :
- Bumi ini bulat seperti bola.
- Matahari merupakan pusat dari benda-benda
antariksa.
Proses Masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia
Proses Masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia
Portugis melakukan perjalanan
ke India tepatnya di Calcuta dan Goa yang di pimpin oleh Albuquerque untuk
mencari rempah-rempah, kemudian melanjutkan perjalanan ke Malaka pada tahun
1511 yang di pimpin oleh Fransisco Serro, tetapi Malaka bukanlah pusat dari
rempah-rempah, kemudian melanjutkan perjalanan ke Maluku pada tahun 1512 dan di
terima baik oleh kerajaan Ternate karena sedang mangalami konflik dengan
Tidore.
Spanyol melakukan perjalanan ke
Philipina yang di pimpin oleh Magelhaens untuk mencari rempah-rempah, kemudian
melanjutkan perjalanan ke Maluku pada tahun 1527 yang di pimpin oleh Sabastian
Delcanno, dan di terima baik oleh kerajaan Tidore karena sedang mengalami
konflik dengan Ternate.
Portugis dan
Spanyol pun bertemu di Maluku, maka timbulah perang berebut daerah
rempah-rempah. Sehingga Paus pun turun tangan dan mengeluarkan Perjanjian
Saragosa yang berisi : 1. Portugis tetap di Maluku
2.
Sedangkan Spanyol kembali ke Philipina
Belanda
melakukan perjalanan ke Banten pada tahun 1596 yang di pimpin oleh Cornelis De
Houtman untuk mencari rempah-rempah, dan di terima baik oleh Banten karena
sedang mengalami konflik dengan Palembang.
Perjalanan
Belanda yang ke dua di pimpin oleh Van Neck dan War Vick ke Palembang dan di terima dengan baik karena
sedang mengalami konflik dengan Banten.
Dengan berjalannya waktu banyak
orang-orang Belanda yang datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah.
Kemudian terjadilah persaingan antar sesama pedagang dari Belanda, sehingga John Van Barnevelt membentuk organisasi
dagang yang di beri nama VOC, dengan tujuan untuk mempersatukan antar
pedagang-pedagang dari Belanda. VOC ini terdiri dari Dewan 17, Dewan 8 , dan
Gubernur Jenderal.
Gubernur Jenderal yang pertama bernama Pieter
Both yang berkedudukan di Ambon, Gubernur Jenderal yang ke dua bernama J.P Coen yang berkedudukan di Batavia.
Sehungga terbentuklah Hak Octrooi ( hak istimewa ) dari pemerintah Belanda
untuk VOC yang berisi :
1.
Hak monopoli
perdagangan.
2.
Hak memiliki tentara dan
mengadili sendiri.
3. Hak membuat perjanjian dengan Negara lain.
4.
Mengangkat personil atas
dasar sumpah setia.
5.
Melakukan peperangan.
6.
Mencetak uang.
Dengan berjalannya waktu VOC
mengeluarkan biaya yang besar untuk perang, kemudian banyak pegawai yang
melakukan korupsi sehingga kas Negara kosong. Dan pada tanggal 31 Desember 1799
VOC di bubarkan.
2013/02/22
Geguritan
NALIKA WENGI TUMEKA
Jembaring ati
Amarga…
Endahing Bumi
Nalika wengi tumeka maneh
Anggawa suasana ingkang tentrem
Hawa anyes semilir-semilir
Bintang ana ing ngendi-ngendi
Ing langit wengi kang endah
Nalika suasana ingkang sepi
Tanpa swara
Ing jagat wengi iku
Hawa-hawa ingkang njembarake pikiran,
Ati lan katresnan
Sumribit angin wengi
Ana ing ngendi-ngendi
Nambah suasana
Ananging wengi iku
Tanpa sinar wulan
Ingkang gawe padang wengi
Raga iki nyawang jagat wengi iku
Ora ana maning suasana
Dina ingkang rame maning
Ing wengi iku
Yen disawang
Anane…
Hawa kang ayem lan tentrem
Langganan:
Postingan (Atom)